Showing posts with label Perjalanan. Show all posts
Showing posts with label Perjalanan. Show all posts

Monday, February 16, 2009

Sungai Elbe dan Hamburg

Sungai Elbe sudah tidak terpisahkan dengan Kota Hamburg, Jerman. Meskipun kota Hamburg bukan jauh dari laut (sekitar 80 km) , tapi dengan adanya sungai Elbe ini, kota Hamburg menjadi kota pelabuhan terbesar di dunia setelah Rotherdam.

Di pelabuhan ini kita bisa menyaksikan hilir mudik kapal-kapal besar yang mengangkut kontainer. Saya lihat kontainer dari Cina tampak mendominasi. Kita juga bisa menikmati pemandangan gedung-gedung khas Eropa yang berada di pinggir sungai ini. Kita bisa berkeliling menikmati pemandangan ini dengan menggunakan kapal ferry yang menghubungkan beberapa titik di sekitar pelabuhan.



Ada satu tempat yang sering saya kunjungi di pelabuhan ini, yaitu Fischmarkt, pasar yang buka pada hari Minggu pagi. Kalau di kita seperti pasar kaget yang marak di beberapa tempat barangkali. Yang mendominasi pasar ini adalah ikan, buah dan sayur. Meskipun ada beberapa stand yang menjual baju, aksesoris dan souvenir.

Wednesday, February 4, 2009

Perjalanan Menggapai Puncak Gunung Fuji

Mendaki gunung bisa diibaratkan ekspresi kehidupan seseorang dalam menggapai impiannya. Ternyata bila impian kita jelas sejelas menatap puncak gunung, action-nyapun akan dengan sendirinya menjadi terarah, apalagi kalau dalam perjalanannya sudah tersedia petunjuk dan track yang sudah teruji bisa menghantarkan kita penuju impian kita. Memang benar seperti apa yang dikatakan Pak Tung Desem Waringin, bahwa 80% waktu kita harus digunakan untuk belajar dari ahlinya, karena yang ahlinya sudah teruji dan punya track yang bisa kita "napak tilasi". Tulisan di bawah ini adalah pengalaman saya beberapa tahun yang lalu ketika mencoba mendaki gunung tertinggi di Jepang.



Pesona Gunung Fuji

Selain bunga sakura, gunung Fuji adalah salah satu simbol negeri Jepang. Orang Jepang menyebutnya “Fujisan”, orang Indonesia banyak yang menyebut “gunung Fujiyama”, padahal “yama” sendiri berarti gunung. Bentuknya yang cantik menjadi daya tarik tersendiri yang memberi banyak inspirasi kepada para seniman sepanjang sejarah Jepang. Apalagi ketika bagian puncaknya yang memutih diselimuti salju akan kelihatan kontras dengan birunya langit. Sudah menjadi kebanggaan dan berdaya jual yang tinggi bila dari jendela rumah atau hotel bisa bebas memandang gunung ini. Bila kebetulan kita menempuh perjalanan dari Tokyo ke Nagoya atau Osaka dengan kereta cepat Shinkansen, kalau kebetulan cuaca cerah kita akan bisa melihat gunung ini dengan jelas.




Sejarah gunung Fuji
Di Jepang gunung Fuji adalah gunung yang tertinggi dengan ketinggian 3776 meter. Setiap tahunnya ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang sekedar melihat pemandangan di sekitar lerengnya atau mendaki sampai puncaknya. Gunung Fuji ini terletak di propinsi Shizuoka dan Yamanashi, jarak dari Tokyo kira-kira km. Gunung Fuji termasuk gunung yang masih aktif. Dalam sejarah tercatat lebih dari 10 kali terjadi letusan. Letusan yang terakhir adalah tahun 1707 yang debunya menutupi kota Edo (Tokyo sekarang). Tidak banyak yang tahu mengapa gunung ini dinamakan Fuji. Menurut sebuah cerita kuno yang ada di daerah Yamanashi, dulu gunung ini dinamakan “Fushi”, artinya tidak mati. Artinya gunung ini tempat hidup kembali orang yang telah mati.

Mendaki ke puncak
Mungkin gunung Fuji termasuk salah satu gunung di dunia yang paling banyak pendakinya. Jumlah pendaki rata-rata setiap tahunnya sekitar 150 ribu orang termasuk wisatawan lokal maupun asing. Ramainya pendakian gunung Fuji dimulai sejak jaman Edo. Waktu itu pendakian ke puncak merupakan sebuah perjalanan ritual. Orang yang mau mendaki harus mengumpulkan dana dan menunggu giliran yang ditentukan pemimpinnya. Tetapi waktu itu perempuan dilarang, baru pada jaman Meiji diperbolehkan ikut pendakian. Tercatat dalam sejarah orang asing pertama yang mendaki gunung Fuji adalah Rutherford A., duta besar kerajaan Inggris untuk Jepang pertama. Waktu itu dia memerlukan waktu 8 jam sampai ke puncak.
Sekarang gunung Fuji dan sekitarnya sudah menjadi salah satu tempat tujuan wisata. Apalagi di sekitarnya terdapat beberapa danau yang berair bening. Juga dengan dibuatnya beberapa jalan sampai ke badan gunung semakin memudahkan pendakian.
Untuk mendaki ke atas puncak dikenal 5 rute atau pintu, rute dari Fujinomiya, Gotenba, Subashiri, danau Kawaguchi dan Yoshida. Untuk sampai ke pintu tersebut kita bisa naik bis dari stasiun terdekat atau naik mobil pribadi. Pintu tersebut berada di badan gunung berketinggian lebih dari 1000 meter. Jalan menuju pintu ini mirip seperti jalan Puncak Bogor, berkelok-kelok dan menanjak. Pintu Fujinomiya adalah yang tertinggi berketinggian 2400 meter, sedangkan pintu Gotenba adalah yang terendah dengan ketinggian 1440 meter. Sehingga untuk pemula dianjurkan mengambil pintu Fujinomiya karena rute sampai ke puncak paling pendek.
Biasanya pintu pendakian ini dibuka untuk umum dari awal Juli sampai dengan akhir Agustus, karena di luar waktu tersebut daerah puncak tertutup salju. Dari masing-masing pintu sampai ke puncak biasanya ada 5 s/d 7 pos atau stasiun dan disetiap pos biasanya terdapat penginapan/peristirahatan, kantin, toilet dan stand yang menyediakan barang souvenir. Sampai ke puncak biasanya memerlukan 5 s/d 7 jam, sedangkan dari puncak ke bawah memerlukan waktu 3 s/d 4 jam.
Untuk mendaki sampai ke puncak tidak perlu latihan fisik secara khusus. Asal tidak kekurangan perlengkapan ditambah tekad yang kuat anak-anak sampai orang tua bisa sampai ke puncak. Jaket dan ransel adalah keperluan utama, karena meskipun musim panas suhu udara di atas gunung hampir menyamai suhu pada musim dingin. Jas hujan juga diperlukan karena di tengah perjalanan kadang-kadang turun hujan. Karena perjalanan curam dan berbatu-batu tajam sepatu yang bersol tebal serta sarung tangan juga diperlukan untuk melindungi telapak kali dan tangan kita. Tentu yang tidak kalah pentingnya adalah makanan dan minuman, handuk penyeka keringat dan cadangan baju bila kena hujan. Dan kalau berangkat malam tentu kita perlu lampu senter untuk penerang jalan. Sebagai pelengkap tidak salahnya kita menyelipkan kamera di saku ransel. Sampai kira-kira setengah perjalanan kita cukup memakai baju kaos atau kemeja panjang karena suhu udara masih relatif hangat, kecuali kalau hujan kita harus mulai memakai jas hujan. Dari pertengahan sampai ke puncak suhu udara mulai dingin (bisa sampai 0 derajat), kita harus mengeluarkan jaket tebal dari ransel kita. Yang perlu diperhatikan adalah kecepatan berjalan. Aturlah kecepatan berjalan supaya tidak kehabisan tenaga di tengah perjalanan. Dan jangan lupa harus banyak beristirahat disesuaikan dengan kondisi fisik kita.

Pengalaman penulis
Yang menjadi daya tarik para pendaki adalah saat matahari terbit. Saat inilah yang ditunggu-tunggu para pendaki ketika sampai di puncak. Tentu untuk bisa melihat matahari terbit kita harus mendaki pada waktu malam hari dan tiba di puncak sebelum fajar. Penulis pernah naik mengambil rute dari pintu Fujinomiya. Pintu Fujinomiya bisa dicapai dengan bis umum dari stasiun Shinjuku, Mishima, Fujinomiya dan Hamamatsu. Tiba di pintu Fujinomiya pada jam 6 sore, kemudian istirahat sambil menyesuaikan tubuh kita dengan udara sekitarnya Supaya sampai ke puncak sebelum fajar, pendakian dimulai pada jam 9 malam. Sampai kira-kira setengah perjalanan kondisi jalan banyak berpasir dan kemiringan tidak terlalu curam. Cuaca cukup dingin, tapi terasa panas karena keringat keluar. Dari pertengahan sampai ke puncak kondisi jalan semakin terjal berbatu-batu tajam dengan tingkat kemiringan yang sangat tinggi. Dari pertengahan ini cuaca mulai memburuk dan hujan semakin besar. Sambil badan menggigil kedinginan karena kehujanan, penulis tiba di puncak pada jam 4:45. Tapi sayang di puncak penulis tidak sempat melihat indahnya matahari terbit karena cuaca hujan dan berkabut. Karena hujan tidak kunjung reda, setelah istirahat sekitar satu setengah jam penulispun turun lagi ke bawah.
Penulis juga pernah mencoba naik dari pintu Gotemba. Pintu Gotemba ini bisa dicapai dengan angkutan bis dari stasiun Gotemba selama 40 menit. Tidak seperti rute dari pintu Fujinomiya, rute pendakian dari pintu Gotemba tidak terlalu curam tetapi berpasir sehingga agak kesulitan waktu berjalan. Di perjalanan hampir tidak menemui batuan besar, seakan-akan kita berjalan di tengah gurun pasir. Tanah berpasir ini terbentuk karena letusan gunung Hoei (2702 m) anak gunung Fuji yang terletak di sebelah tenggara pada tahun 1707. Rute ini tidak banyak peminatnya karena jarak ke puncak yang jauh dan jumlah pos/stasiun hanya sedikit. Karena jalannya yang berpasir ini biasanya rute ini dipakai sebagai jalan pulang setelah naik dari rute yang lain.
Pada musim pendakian (bulan Juli-Agustus) banyak sekali wisatawan yang datang, sehingga bagi pemulapun tidak perlu takut tersesat sampai di puncak, karena selain sudah disediakan petunjuk jalan, juga di jalan banyak orang yang sama-sama akan menuju puncak atau sebaliknya. Bahkan penulis diperjalanan bisa bertemu dengan banyak orang Indonesia yang bekerja sebagai TKI yang kebetulan sedang berlibur. Dan tentu lebih baik mendaki dengan banyak orang dari pada sendirian, karena kita bisa saling memberi semangat ketika kehabisan tenaga. Bagi orang yang tidak terlalu kuat fisiknya bisa berangkat siang hari kemudian istirahat di penginapan sampai saat terbit matahari.


Kantor pos tertinggi
Menariknya di atas puncak disediakan kantor pos. Kantor pos ini dibuka berbarengan dengan musim pendakian. Untuk tahun 2003 ini dibuka tgl dari 10 Juli s/d 20 Agustus, buka pada jam 6 pagi sampai jam 2 siang. Pada tahun kemarin tercatat 11 ribu orang menggunakan jasa pos ini dengan jumlah total surat yang masuk sebanyak 80 ribu pucuk surat. Nah, siapa yang mau mencoba mengirim surat ke teman di Indonesia dari kantor pos tertinggi ini?

Wednesday, January 7, 2009

Kereta Serpong-Jakarta

PDengan semakin macetnya kondisi jalan di Jakarta sekarang orang beralih mencari transfortasi alternatif seperti motor dan kereta atau campuran keduanya. Untungnya sekarang kereta sudah mulai berbenah diri sehingga nyaman dan "manusiawi".

Seperti kereta jurusan Serpong-Tanah Abang, beberapa tahun yang lalu sudah memakai double track sehingga frekwensinya meningkat dan waktunya pun lumayan tepat. Juga kita bisa memilih, mau yang biasa (Rp 1.500), AC ekonomi (Rp 5.000) atau AC express (Rp 8.000).

Kereta AC ekonomi dan Express ini sebenarnya kereta eks-Jepang. Saya tidak tahu apakah hibah atau PJKA membeli kereta bekas tsb dari Jepang. Kalau kita lihat tulisannya yang menempel di kereta, kereta tsb berasal dari kereta dalam kota Tokyo. Kadang kaget juga, kalau dilihat di kepala keretanya masih tertulis "TOKYO" dengan hurup kanji. Malahan ada kereta eks-Keio Line, kereta yang pernah saya gunakan selama saya kursus bahasa di Tokyo. Lumayan, buat nostalgia.

Menurut saya yang perlu dilengkapi adalah pemberitahuan nama stasiun ke penumpang dari kru kereta setiap kereta berhenti. Karena terus terang saya sebagai orang yang tidak naik kereta tiap hari kesulitan mengetahui sedang berhenti di stasiun mana sekarang berhenti. Mungkin contoh yang paling bagus adalah bus transjakarta. Di dalam bus transjakarta sudah dilengkapi pemberitahuan nama halte yang akan dituju dalam 2 bahasa, sehingga orang yang mengantukpun tanpa susah payah untuk menengok keluar untuk mengetahui posis bus.

Kalaupun tidak dilengkapi dengan pemberitahuan ini, seharusnya di tiap stasiun dilengkapi plang nama stasiun di beberapa titik dengan hurup yang cukup besar. Yang ada sekarang adalah hanya plang di ujung-ujung stasiun dan di tengah dan kadang-kadang sudah tidak jelas. Sehingga kalau kita luput melihat plang tersebut kita kesulitan mengetahui sedang berhenti di stasiun mana. Apalagi kalau sudah malam dan penumpang berjejal dan posisi kita ada di tengah, kita kesulitan menengok keluar lewat jendela karena gelap. Tolong pak Kepala Stasiun untuk memasang plang nama stasiun di beberapa titik sepanjang stasiun! Kalau bisa di setiap tiang stasiun ditulisi nama stasiunnya. Atau kru keretanya suruh ngomong lagi di stasiun mana gitu! Tidak susah kan?


Berikut ini saya sertakan jadwal kereta Serpong-jakarta dan sebaliknya.

JADWAL KRL SUDIRMAN /SERPONG EXPRESS

:: Tarif Rp.8.000,- ::

RELASI : STA. SERPONG - JAKARTA

No.

No KA

SRP

SDM

PDJ

KBY

PLM

THB

SUD

MRI

JAK

1

335/356

06.20

06.30

06.36

Ls

06.52

06.58

07.13

07.18

-

2

373/284a

06.30

06.38

06.44

Ls

06.59

07.05

07.14

DPB

07.45

3

381

07.10

07.18

07.24

Ls

07.38

07.45

-

-

08.05

4

359/360

08.30

08.38

08.44

Ls

08.58

09.04

09.11

09.17

-

5

363/364

17.10

Ls

Ls

Ls

Ls

17.42

17.51

17.57

-

6

377/244

18.35

Ls

Ls

Ls

Ls

19.06

19.24

BOO

20.14

RELASI : JAKARTA - STA. SERPONG





No.

No KA

JAK

MRI

SUD

THB

PLM

KBY

PDJ

SDM

SRP

1

357/358

-

07.25

07.28

07.40

Ls

Ls

Ls

Ls

08.11

2

361/362

-

16.15

16.19

16.30

Ls

Ls

16.49

16.55

17.03

3

241/376

-

-

-

17.40

Ls

Ls

17.59

18.05

18.13

4

384

17.25

-

-

17.47

Ls

Ls

18.07

18.12

18.20

5

365/366

-

18.04

18.08

18.20

Ls

Ls

18.39

18.45

18.53

6

267/386

-

17.23

17.27

18.35

Ls

Ls

18.54

19.00

19.08

JADWAL KRL AC EKONOMI CIUJUNG

:: Tarif Rp.5.000,- ::

RELASI : SERPONG - JAKARTA

No.

No KA

SRP

RU

SDM

PDJ

KBY

PLM

THB

1

421

05.45

Berh

05.54

06.00

06.09

06.16

06.22

2

425

07.20

Berh

07.29

07.35

07.44

07.51

07.57

3

429

09.00

Berh

09.09

09.15

09.24

09.31

09.37

4

441

16.00

Berh

16.09

16.15

16.24

16.31

16.37

5

445A

18.10

Berh

18.19

18.26

18.35

18.42

18.48

RELASI : JAKARTA (TN ABANG) - SERPONG

No.

No KA

THB

PLM

KBY

PDJ

SDM

RU

SRP

1

422

06.30

06.37

06.44

06.53

06.59

Berh

07.07

2

426

08.05

08.12

08.19

08.28

08.34

Berh

08.42

3

438

15.10

15.17

15.24

15.33

15.39

Berh

15.47

4

442

17.12

17.17

17.24

17.33

17.39

Berh

17.47

5

446

19.10

19.17

19.24

19.33

19.39

Berh

19.47

JADWAL KRL EKONOMI

:: Tarif Rp.1.500,- ::

RELASI : SERPONG - JAKARTA

No.

No KA

SRP

RU

SDM

PDJ

KBY

PLM

THB

1

741

06.00

Berh

06.09

06.15

06.24

06.24

06.37

2

743

08.00

Berh

08.09

08.15

08.24

08.24

08.37

3

745

10.00

Berh

10.09

10.15

10.24

10.31

10.37

4

747

11.45

Berh

11.54

12.00

12.09

12.16

12.22

5

749

13.15

Berh

13.24

13.30

13.39

13.46

13.52

6

753

17.20

Berh

17.29

17.37

17.48

17.55

18.00

7

755

19.20

Berh

19.29

19.37

19.48

19.55

20.00

RELASI : JAKARTA (TN ABANG) - SERPONG

No.

No KA

THB

PLM

KBY

PDJ

SDM

RU

SRP

1

742

07.00

07.07

07.14

07.23

07.29

Berh

07.37

2

744

09.00

09.07

19.14

09.23

09.29

Berh

09.37

3

746

11.00

11.07

11.14

11.23

11.29

Berh

11.37

4

748

12.30

12.37

12.44

12.53

12.59

Berh

13.07

5

752

16.05

16.12

16.19

16.30

16.38

Berh

16.45

6

754

18.15

18.22

18.29

18.40

18.48

Berh

18.55

7

756

20.15

20.23

20.29

20.38

20.47

Berh

20.55

JADWAL KEBERANGKATAN KA EKONOMI

RELASI: STASIUN SERPONG - JAKARTA DAN SERPONG - RANGKAS BITUNG

KE ARAH TIMUR TUJUAN S.D JAKARTA KOTA

No

No KA

Berangkat

Tiba

Tujuan

Ket

Harga

1

947

04.58

05.00

TANAH ABANG

KA LOKAL

1.500

2

949

05.13

05.15

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

3

951

05.28

05.30

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

4

953

06.28

06.10

PASAR SENEN

KA LOKAL

1.500

5

955

06.08

06.40

PASAR SENEN

KA LOKAL

1.500

6

957

07.38

07.40

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

7

853

08.48

08.50

JAKARTA KOTA

KA PATAS

4.500

8

959

09.41

09.43

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

9

961

10.25

10.27

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

10

963

12.32

12.34

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

11

965

13.23

13.25

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

12

967

14.30

14.32

PASAR SENEN

KA LOKAL

1.500

13

969

15.33

15.35

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

14

855

16.58

17.00

JAKARTA KOTA

KA PATAS

4.500

15

971

17.58

18.00

JAKARTA KOTA

KA LOKAL

1.500

16

973

18.40

18.42

TANAH ABANG

KA LOKAL

1.500

KE ARAH BARAT S.D RANGKAS BITUNG

No

No KA

Berangkat

Tiba

Tujuan

Ket

Harga

17

946

03.43

03.45

PR. PANJANG

KA LOKAL

1.500

18

950

06.41

06.43

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

19

854

08.18

08.21

MERAK

KA PATAS

4.500

20

952

09.01

09.03

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

21

954

10.08

10.10

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

22

956

11.08

11.10

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

23

958

12.21

12.23

RKS. BITUNG

KA PATAS

1.500

24

960

13.21

13.24

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

25

856

14.12

14.14

MERAK

KA PATAS

4.500

26

962

15.21

15.23

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

27

964

16.21

16.23

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

28

966

17.18

17.20

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

29

968

18.38

18.41

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

30

970

19.23

19.25

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

31

972

20.23

19.25

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500

32

974

20.46

20.48

RKS. BITUNG

KA LOKAL

1.500