Showing posts with label Einvest Institute. Show all posts
Showing posts with label Einvest Institute. Show all posts

Tuesday, September 21, 2010

BONG CHANDRA; DIBENCI LALU DIPUJA


MajalahFranchise.com, Jakarta - Bong Chandra, pembicara berusia 22 tahun, mengaku banyak dibenci peserta seminar, ketika mengetahui usianya masih sangat muda belia untuk seorang pembicara. Betapa tidak, peserta seminar Bong - begitu ia disapa, rata-rata berusia jauh di atasnya.

“Peserta yang pertama kali datang mengikuti seminar saya banyak yang membenci, malu-malu dan emosional karena mengetahui akan mendengar seorang pembicara yang usia jauh dibawah mereka,” ujar Bong ketika ditemui majalahfranchise.com disela-sela break seminar bertajuk “Global Wealt Summit 2010” di Jitec Mangga Dua Square (30/01).

Namun demikian, setelah mengikuti seminar, tak sedikit yang berurai air mata karena terharu, semangatnya kian membara, serta pikirannya menjadi sangat terbuka untuk berubah dalam hidup terutama dalam hal bisnis.

Sehingga tak sedikit peserta yang ketagihan mengikuti seminar Bong. “Bahkan sampai sekarang saya sudah berbicara di depan 35 ribu peserta sejak saya menjadi pembicara diusia 20 tahun,” lanjut Bong.

Kali ini beliau akan membagikan resep suksesnya kepada kita semua di Hotel Horoson Bandung tgl 26 September 2010.
--------------------------------------
Guest Speaker: Bong Chandra, motivator termuda di Asia. Telah menjadi pembicara internasional sejak usia 18 tahun. Ketiga bisnisnya membuatnya memiliki penghasilan di atas 1 miliyar perbulannya.

Tanggal/Hari : Minggu, 26 September 2010
Waktu : 13.30 s/d selesai
Tempat : Hotel Horison Bandung,
Jl. Pelajar Pejuang 45 No 121
Buah Batu- Bandung
Tiket terbatas, hubungi 081311454676

Saturday, May 29, 2010

Strategi Jadi Developer property hanya dgn Modal & manajemen UKM



"Bgm Menjadi Pengusaha DEVELOPER PROPERTY hanya dgn MODAL & MANAJEMEN *UKM"
*UKM= Usaha Kecil Milyaran

Workshop Dasyatnya Bisnis Developer Property

Ajak keluarga, rekan & kolega anda untuk memiliki bisnis milyaran dgn modal kecil tanpa resiko bahkan bisa tanpa modal sama sekali, & miliki puluhan rumah dlm waktu 1 thn segera. .!!!

Dibimbing langsung oleh Team EIpropertyclass yang telah sukses mencetak pesertanya menjadi pengusaha developer property dari latar belakang apapun dengan modal yang relatif kecil bahkan bisa tanpa modal. Lihat juga di www.property.ei99.com, www.ukmproperti.blogspot.com atau www.pelatihan.buzzos.com
Tempat : Auditorium Pusat Study Jepang (PSJ) Univ. Indonesia Depok
Waktu : Sabtu, Tgl 26 Juni 2010 pk 08.00 s/d 17.30.
Fasilitas: Sertifikat, Ruang Full AC, Makan Siang serta Coffe Break

PEMATERI, TAMU & SUSUNAN ACARA
Sambutan (pk 09.00-09.30):
- Menteri Koperasi & Usaha Kecil & Menengah Republik Indonesia (KUKM-RI)**
- DR. Nur Mahmudi Ismail MSc. (Walikota Depok)**
- Drs. Ues Suryadi Mpd (Pembina Einevst Institute)
**dalam konfirmasi
Pemateri Umum (pk 09.30-11.00):
-
Nasrullah (Icon Developer Perumahan Muslim Indonesia) Materi: Islamic Property
Pemateri workshop1 (pk 11.00-12.30):
-
Rahman Filzi (Developer Makara Residence 1 s/d 6 Depok) materi Teknik pengurusan Ijin dan legalitas proyek perumahan
Pemateri workshop2 (pk 13.00-14.30) tim Eipropertyclass
- Teknik Penguasaan Lahan tanpa Modal & Penyusunan Proposal Investor
Pemateri workshop3 (pk 14.30-15.45) tim Eipropertyclass
- Pemanfaatan & Pemilihan Kerjasama Bank pemberi KPR Syariah
Pemateri workshop4 (pk 16.00-17.00) tim Eipropertyclass
- Teknik Effective Marketing berbiaya murah produk perumahan
Pemateri workshop5 (pk 17.00-18.00) tim Eipropertyclass
- Tim Aristek EI PropertyClass materi: Menentukan Design dan Spesifikasi Bangunan serta Kontrol Kontraktor Proyek
Dilanjutkan Praktek dan penambahan teori dilapangan
(diproyek seminggu sekali)

Informasi lengkap klik di http://mcnet.ds71.com

Sunday, June 14, 2009

Talkshow Entrepreneur di FMIPA UI

Pada hari Sabtu tanggal 13 Juni 2009 kemarin seharian saya ikut talkshow dengan tema Entrepreneurship In Science To gEt Income (Einstein) di Auditorium FMIPA UI dengan pembicara utamanya adalah Ibu Moeryati Sudibyo (owner Mustika Ratu), Pak Made (owner Edam burger), Ibu Dra. Erlin ( PT. Kavera UI) dan Yayan Saputra (founder Einvest Institute, owner gerai teh Health tea).

Pembicara pertama adalah Ibu Moeryati Sudibyo (owner Mustika Ratu), beliau menjelaskan tentang istilah entrepreneur dari segi akademis. Beliau juga menjelaskan tentang tip-tip dan pengalamannya membangun Mustika Ratu dari nol.
[Ibu Mooryati Soedibyo]
Mustika Ratu yang didirikannya tahun 1973 ini berawal dari rumahnya dengan karyawan 2 orang pembantu rumah tangga. Menurut beliau mengapa bisnis kecantikan yang ditekuninya karena beliau dibesarkan di lingkungan keraton dan di keraton sering diberi pengetahuan tentang khasiat tumbuh-tumbuhan untuk kesehatan dan kecantikan dari keluarganya. Karena background beliau adalah sastra Inggris, ilmu bisnisnya dipelajari secara otodidak.

Wanita kelahiran tahun 1928 ini meskipun sudah sepuh tapi tetap tampil cantik dan enerjik. Selain mengelola perusahaannya, beliau juga sebagai Wakil Ketua MPR RI tahun 2004-2009. Yang lebih mengagetkan lagi adalah beliau pada usia 76 tahun tercatat sebagai mahasisa S3 di Universita Indonesia dan menyandang gelar doktornya pada usia 80 tahun. Sungguh luar biasa.

Pembicara kedua adalah
Pak Made (owner Edam burger). Dengan gaya bahasanya yang ceplas-ceplos beliau menuturkan kisah hidupnya sebagai perantau dari Bali yang berjuang di Jakarta.

Menurutnya, karena background pendidikannya yang hanya STm Bangunan, selama hidup di Jakarta bekerja serabutan. Pernah sebagai penjual telur, kuli bangunan, sopir omprengan bahkan sebagai preman.

Pada tahun 1990 beliau mulai merintis usaha burger dengan gerobak sepeda roda tiga. Dengan modal sekadarnya, Made pun mulai berkeliling berjualan burger. Awalnya orang tak berani mendekat karena mengira harga burger mahal. Namun setelah tahu harganya terjangkau, baru mereka mau membeli. Sejak itu usaha Made berkembang pesat. “Dua gerobak saya itu ibarat suami-istri yang beranak-pinak. Dalam tempo empat tahun gerobak saya sudah mencapai 60 unit,” ujarnya.

Usaha yang makin berkembang membuat Made mendalami seluk-beluk pembuatan roti. Untuk itu, ia pun belajar membuat roti sendiri dengan citarasa yang telah diramunya sedemikian rupa di sebuah pabrik roti di bilangan Manggarai. Ternyata, roti olahan Made berikut bumbunya mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang selama ini menjadi pelanggannya. Mereka merasa burger Made bercitarasa Indonesia alias bisa diterima oleh lidah Melayu.
[ Pak Made Ngurah Bagiana ]
Untuk pengembangan usahanya, Made pun menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Untuk pengadaan tepung terigu misalnya, dia bekerja sama dengan Bogasari, sedang untuk daging, dia bekerja sama dengan Bob Sadino yang memang secara khusus membuatkan daging untuk usahanya. "Kepada Pak Bob saya memaparkan keinginan saya ingin daging yang punya rasa berbeda, maka Pak Bob pun membuatkannya," tambah Made lagi seraya menambahkan, nama "Edam" pemberian Bob yang kalau dibaca dari kanan-ke kiri menjadi "Made". "Saya bernama Made, istri saya pun Made, oleh Pak Bob, diberi nama "Edam" yang artinya, ya, Made kalau dibaca dari kanan..ha..ha..," kata Made yang kini laris jadi pembicara di seminar-seminar.
Tabungan Investasi

Saturday, January 24, 2009

Ekspor Berbasis Internet oleh Tonton Taufiq

Di kelas Einvest Institute kali ini mengangkat tema "Eksport Berbasis Internet" dengan pembicaranya seorang eksportir yang mendapat penghargaan dari Presiden SBY yaitu Bapak Tonton Taufiq dari Cirebon.

Bapak Tonton Taufiq ini sebagaimana tanah kelahirannya bertutur kata halus dan kental dengan logat sundanya. Gaya bicaranyapun tenang tidak meledak-ledak.

Bapak Tonton dengan berlatar belakang Arsitek Unpar tahun 1997, pertama kali mencoba berbisnis ekspor dengan internet semenjak tahun 1999. Waktu itu ketika beliau sedang melihat berita dari siaran asing yang menyatakan bahwa sekitar 85% order diperoleh dari Search Engine, yang waktu itu Yahoo sebagai situs search engine paling populer. Semenjak itu beliau berobsesi untuk mengekspor barang apa saja ke seluruh dunia.

Kemudian setelah mengikuti seminarnya Renald Kasali, yang di seminar tsb menekankan pentingnya segmentasi, baru beliau memfokuskan pada satu barang yaitu furniture berbahan rotan. Menurut beliau pula, kenapa memilih rotan karena waktu itu di Cirebon banyak pengrajin rotan yang kaya raya.

Meskipun diawali dengan modal nekad yaitu dengan menawarkan barang orang lain, beliau gigih mencari buyer dari luar negeri dengan menggunakan website, yang waktu pertama kalinya menggunakan website gratisan. Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2004 beliau membangun pabrik sendiri di Cirebon.

Dalam seminar yang dibawakannya, selain memberi informasi dan tips-tips berbisnis ekspor beliau juga memberi beberapa kutipan dan cuplikan video menarik untuk memberi motivasi kepada para peserta.

Menurut beliau ada 3 hal yang penting untuk bisa sukses jualan di internet.
1. Produk, produk yang mudah didapatkan baik supplier-nya maupun bahan bakunya, sehingga kalau ada order bisa cepat direspon.
2. Website yang user friendly. Bukan hanya bagus penampilannya tapi harus diperhatikan pula kemudahan dalam menu dan navigasinya.
3. Traffic, yaitu kita harus me-maintain supaya website kita banyak pengunjungnya dan terindex oleh mesin pencari di urutan atas.
Saat ini kalau kita ketikan keyword "rattan" (bahasa Inggrisnya rotan) di google maka akan muncul PT. Rattanlad Furniture dengan urutan atas.

Kemudian beliau menjelaskan pengetahuan apa yang diperlukan untuk berbisnis ekspor ini.
1. Pemilihan produk. Pemilihan produk harus dipertimbangkan baik-baik
2. Penentuan harga jual, supaya harga bisa kompetitif
3. Proses bisnisnya itu sendiri
4. Macam-macam cara pembayaran
5. Dokumen ekspor
6. Promosi produk, bisa menggunakan secara offline maupun online.

Juga beliau memberi tips yaitu kita harus percaya kepada "uang". Artinya kita jangan ceroboh mengirim barang kepada buyer sedangkan pembayarannya belum beres meskipun dengan janji apapun.

Itu mungkin oleh-oleh dari seminar IE yang ke-8 ini, mudah-mudahan bermanfaat.

Saturday, December 20, 2008

Einvest Institute: Nusantara Goes Online

Di pertemuan EI ke 6 ini, membawakan seminar satu hari dengan judul Nusantara Goes Online. Kali ini pembicaranya adalah menghadirkan perwakilan UKM dari kota Depok dan pembicara kunci Bapak M. Abduh owner dari ANIN Rumah Batik.

Bapak Sutisna, perwakilan dari UKM kota Depok yang merupakan anggota EI juga, memaparkan visi dan misi asosiasi UKM Kota Depok dan memperkenalkan beberapa produk yang dihasilkan anggotanya. Asosiasi UKM kota Depok ini sudah punya Showroom di ITC Depok. Beliau mengajak peserta untuk mengembangkan UKM supaya bisa merebut kembali pasar yang sudah terlanjur jatuh dikuasai barang dari Cina. Beliau juga mengkritik sebutan UKM ini, karena ada kata "kecil", karena siapa sih yang mau kecil terus, begitu ujarnya. Beliau lebih sreg dipanggil "pengusaha" saja.

Sedangkan M. Abduh memaparkan pentingnya kedudukan pengusaha dalam masyarakat. Karena selain bisa mengurangi pengangguran, dengan adanya pengusaha bisa terbentuk multiplayer effect. Karena kalau sebuah perusahaan terbentuk, maka bisa mendatangkan usaha-usaha terkait. Mulai dari pedagang di sekitar pabrik, bisnis kos-kosan, bisnis warteg, cuci kiloan sampai dealer motor untuk karyawan.

Menurut beliau, dengan mengutip dari pernyataan Ir. Ciputra, negara kita akan makmur kalau jumlah pengusaha di Indonesia cukup 2% dari jumlah penduduk, atau sekitar 4,8 juta orang. Sedangkan jumlah pengusaha Indonesia sekarang hanya sebesar 0,18% atau sekitar 400 ribu orang.

Sebagai praktisi pengusaha toko online (RumahBatik.com), beliau juga memaparkan keunikan dari bisnis online ini. Beberapa alasan mengapa internet marketing ini penting, diantaranya adalah:
- Bisa menjadi alat ungkit bisniss (leverage)
- Bisa menghemat cost dan investasi
- Bisa mengatasi minimnya SDM dan pemasaran
- Bisa mengatasi keterbatasan akses dan lokasi usaha
- dll
Sedangkan keuntungan dari bisnis dengan menggunakan internet ini adalah:
- Perkembangannya yang cepat
- Network yang luas
- Bisa dilakukan di rumah
- Kemudahan berkomunikasi
- Bisa menggalang kerjasama dengan pebisnis yang sejenis
- Penghematan biaya dll

Sedangkan problem dari internet marketing ini diantaranya adalah bisa menyebabkan hubungan dengan pelanggan ada jarak, mudah ditiru, banyak follower, dan citra positif atau negatif bisa mudah menyebar.

Sebagai strategi umum untuk bisnis online beliau memberikan tips:
- Gunakan nama domain yang mudah diingat
- Bangun website dengan sederhana dan mudah dimengerti
- Bangun kepercayaan pelanggan
- Update isi website secara berkala
- Promosikan dengan gencar secara online maupun offline
- Cepat bereaksi terhadap permintaan pelanggan
- Lakukan trade dan link dengan situs lain
- Daftarkan website di search engine.

Saturday, November 29, 2008

Einvest Institute: Bisnis Online

Di kelas Einvest institute ke-6 yang bertemakan bisnis online, kali ini pembicaranya adalah founder TDA Pak Badroni Yuzirman atau Pak Roni dan di sesi kedua diisi oleh Habibie Absyah bersama Agung Hari Prabowo.

Di sesi pertama,pak Roni memaparkan pengalamannya membuka bisnis onlinenya dari sebuah garasinya karena waktu itu 3 rukonya di Pasar Tanah Abang mengalami pailit akibat peristiwa kebakaran. Dengan mengusung Brand Manet Vision, ternyata dengan hanya 3 bulan bisa menyamai omset bisnis offlinenya selama setahun.

Bagi Pak Roni sendiri, karena basicnya sebagai pedagang, bukan internet marketer, internet marketing itu hanya sebagai tool saja untuk memperluas pemasaran, sehingga beliau tetap menjalankan bisnis offlinenya. Beliau mengistilahkan Multi Channel Marketing, yaitu menggunakan berbagai cara untuk memperluas jaringan pemasaran. Jadi menurut pengalaman beliau, bisnis onlinepun harus ditunjang oleh promosi offline.

Menurut Pak Roni, kita tidak boleh takut untuk meng-online-kan bisnis apapun asal ada pasar dan marginnya serta kalau bisa produknya mudah di-delivery. Sebagai contoh beliau membandingkan baju dan sepatu. Menurutnya baju lebih mudah karena bentuknya tipis sehigga biaya kirimnya lebih murah.

[ Foto bersama pak Roni]
Di sesi kedua diisi oleh internet marketer murni yaitu Habibie Afsyah bersama Agung Hari Prabowo. Beliau berdua contoh sukses berbisnis online Indonesia dalam usia muda. Habibie Afsyah dengan segala keterbatasan fisiknya yang lemah mampu menunjukkan kepada kita bahwa semua orang mampu meraup keuntungan yang "lumayan" dalam bisnis online ini asal kuat kemauan dan fokus.

Habibie lebih banyak bermain di affiliate Amazon. Tetapi akhir-akhir ini karena krisis ekonomi yang melanda Amerika, penghasilan dari affiliate Amazon menjadi kecil sehingga beliau mengalihkan pasarnya ke Indonesia dengan membuka beberapa penjualan online seperti HP produk China yang bisa baca Alquran.

Sedangkan Agung, teman dekatnya Habibie, beliau pernah mengalami kecelakaan sehigga tidak bisa kembali bekerja. Tapi dengan semangat pantang menyerah, beliau mulai bisnis online sejak Agustus 2007, dan sekarang penghasilannya bisa mencapai $3000 perbulan. Dalam menjalankan bisnis onlinenya, Agung lebih fokus di affiliate paydotcom.com.


Foto bersama Habibie.

Friday, November 21, 2008

Einvest Instititute: Bisnis Itu Mudah

Tgl 15 November 2008 kemarin, sebagai pembicara di Einvest Institute adalah Pak A. Pramono, owner dari AYam Bakar Mas Mono. Penampilannya sederhana (ndeso kata orang) dan low profile.

Beliau menceritakan kisah hidupnya yaitu dimulai sebagai pegawai restoran, kemudian jadi Office Boy. Ketika jadi Office Boy ini neliau bertekad untuk memajukan diri (beliau memakai istilah itu pengganti kata "mengundurkan diri") dan beralih usaha sebagai penjual pisang coklat keliling dengan gerobak. Tentu mengambil keputusan putar haluan ini tidak mudah, karena dicemoohkan oleh sanak familinya.

Setelah beberapa lama jualan keliling tak menentu, beliau menemukan lapak yang kosong di dekat Univ Syahid (kalau gak salah). Lantas beliau manfaatkan dengan jualan ayam bakar dengan nama ayam bakar Kalasan, karena beliau punya bekal keahlian ketika sebagai pegawai restoran dan ditunjang istrinya yang pinter masak (enak juga ya istri pinter masak).

Nasib baikpun menghampiri dirinya. Berkat kelezatan masakan ayam bakarnya (yang katanya gurih dan empuk) semakin hari semakin banyak langganannya. Malahan ada selebritis sebagai langganannya. Di tengah-tengah keberhasilannya mengeruk untung, tiba-tiba berita tidak enak menghampirinya. Apalagi kalau bukan penggusuran lapak.

Tapi bukan Mas Mono kalau tidak punya seribu akal. Jauh hari sebelum eksekusi penggusuran beliau mencari informasi lokasi kepada langganannya. Salah seorang langgananya menawarkan lokasi usaha tidak jauh dari lapaknya. Maka sejak itu Mas Mono punya cabang di tempat yang ditawarkan langganannya itu sambil menunggu penggusuran tempat yang lama.

Betul juga menurut kata orang, makanan enak dicari orang. Warung ayam bakar Mas Mono yang baru diserbu orang. Orang rela antri untuk mendapatkan ayam bakarnya. Malahan tidak semua pembeli kadang-kadang tidak kebagian.

Sejak saat itu Mas Mono terus berekspansi usaha makanannya. Mulai dari katering, pecel lele dan mie bakso. Cabang ayam bakarnya juga terus beranak pinak menjadi beberapa cabang. Dan langganannyapun terus bertambah. Tidak sedikit selebritis dan orang-orang terkenal menjadi langganannya. Malahan Restorannya beberapa kali diliput oleh stasiun TV.

Nah sekarang apa rahasia sukses Mas Mono ini. Beliau mengatakan kalau mau bisnis kuliner, kita harus punya menu andalan, setelah itu baru variasinya. Selain itu juga ternyata Mas Mono bertipe "Otak Kanan" kayak Maha gurunya pak Purdi E. Chandra. Beliau mengatakan buku adalah racun, rencana adalah bencana, resiko adalah rezeki.

Ini salah satu cabang restorannya (Pusat)
Ayam Bakar Mas Mono
Jl. Tebet Raya 57
Telp 021 835 0847
Mobile 021 9281 1166