Monday, April 13, 2009

Investor Tingkat 2: Penabung

Robert T. Kiyosaki menjelaskan investor tingkat 1 yaitu seorang penabung sbb:

Orang-orang ini menyisihkan sejumlah "keci!" uang (biasanya) secara teratur. Uang itu disimpan dalam mekanisme penyimpanan berisiko kecil dan berbunga kecil seperti rekening cek, rekening tabungan, atau sertifikar deposito (Certificate of Deposit/CD) pasar uang.

Jika mempunyai Rekening Pensiun Perseorangan (Individual Retirement Account/IRA), mereka membukanya di bank atau dalam rekening kontan dana bersama. Mereka sering menabung untuk memakai daripada untuk menginvestasi (contoh, mereka menabung untuk membeli TV dan mobil baru, paket liburan, dsb.). Mereka selalu membayar kontan. Mereka takut membayar kredit dan takut berutang. Mereka menyukai "keamanan" menyimpan uang di bank.

Bahkan ketika diperliharkan bahwa dalam situasi ekonomi saat ini tabungan memberikan penghasilan minus (setelah memperhitungkan inflasi dan pajak), mereka masih tetap tidak mau mengambil sedikit risiko. Mereka tidak tahu bahwa dolar A.S. telah kehilangan 90 persen nilainya sejak tahun 1950, dan terus kehilangan nilainya setiap tahun dalam tingkat yang lebih besar daripada bunga yang dibayarkan bank kepada mereka. Mereka sering mempunyai polis asuransi seumur hidup karena mereka menyukai rasa aman.

Orang yang termasuk dalam kelompok ini sering menyia-nyiakan aset mereka yang paling berharga-yaitu waktu, dengan mencoba menghemat sedikir uang. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam mengguntingi kupon di surat kabar, dan kemudian di pasar swalayan membuat antrean panjang ketika merogoh-rogoh dompet mencari kupon potongan harga itu.

Daripada mencoba menghemat sedikir uang, mereka bisa menggunakan waktu itu untuk belajar cara berinvestasi. Jika mereka memasukkan $10.000 ke dalam dana John Templeton pada tahun 1954 dan melupakannya, di tahun 1994 nilainya akan sudah mencapai $2,4 juta. Atau jika mereka memasukkan $10.000 ke dalam Dana Kuantum ( George Soros pada tahun 1969, di tahun 1994 nilainya akan sudah menjadi $22,1 juta. Tapi, kebutuhan mereka yang besar akan rasa aman, yang berdasarkan rasa takut, membuar mereka tetap menabung dalam investasi berpenghasilan rendah, seperti CD bank.

Anda sering mendengar orang-orang itu berkata, "Menabung satu sen berarti menghasilkan satu sen." Atau "Aku menabung untuk anak-anak." Kenyataan sebenarnya adalah mereka serta hidup mereka sering dikendalikan oleh rasa tidak aman yang dalam. Kenyataannya, mereka sering "menipu" diri mereka sendiri dan orang-orang yang menjadi alasan mereka menabung. Bisa dikatakan mereka persis kebalikan dari investor Tingkat 1.

Menabung adalah gagasan bagus di Era Agraria. Tapi begitu kita memasuki Era Industri, menabung bukanlah pilihan yang bijaksana. Hanya menabung uang menjadi pilihan yang bahkan lebih burukbegitu A.S. melepaskan standar emas dan kita terjerumus ke dalam era inflasi saat pemerintah membabi bura mencetak uang. Orang yang menabung uang pada masa inflasi berakhir sebagai pecundang. Tentu saja, jika kita mengalami periode deflasi, mereka mungkin menjadi pemenang... tapi hanya jika uang yang dicetak masih mempunyai nilai.

Menabung sedikit uang memang bagus. Disarankan Anda mempunyai uang kas untuk membiayai hidup Anda selama setengah sampai satu tahun. Tapi sesudah itu, ada mekanisme investasi yang jauh lebih baik dan lebih aman daripada menyimpan uang di bank. Dengan menyimpan uang di bank, Anda mendapar bunga 5 persen sedangkan orang lain mendapar 15 persen atau lebih. Ini bukan strategi investasi yang pandai.

Namun, jika anda tidak mau belajar investasi dan anda terus-menerus hidup dalam ketakutan menanggung risiko finansialnya, maka menabung adalah pilihan yang lebih baik daripada investasi. Anda tak perlu banyak berpikir jika hanya mcnyimpan uang di bank... dan bankir Anda akan menyukai Anda. Mengapa tidak? Bank meminjamkan $10 sampai $20 untuk setiap $1 yang Anda tabung dan mengenakan bunga sampai 19 persen, lalu berbalik dan membayar Anda di bawah 5 persen. Seharusnya kita semua menjadi bankir.

No comments: