Saturday, December 27, 2008

Prestasi, Usaha dan Hadiah

Menjelang tahun baru, Lebaran, Natal, atau pas semesteran anak sekolah, omset bisnis hadiah biasanya naik. Semua orang mencari hadiah buat anak buahnya, buat istrinya atau buat anaknya tersayang. Dan biasanya nilai dari hadiah ini secara langsung atau tidak langsung dikaitkan dengan "kerja besar" yang dilakukan si penerima hadiah. Dalam tulisan kali ini saya akan sedikit menyinggung tentang kaitan antara hadiah, usaha dan prestasi.


Di tingkat SD kita sering disuruh mengerjakan kerajinan tangan oleh guru kita. Bagi saya tugas tersebut sangat tidak senang, karena bingung harus membuat apa. Apalagi guru sendiri jarang sekali memberi gambaran kerajinan tangan tersebut berbentuk apa saja. Bagi anak yang orang tuanya pengrajin, dengan bangganya memamerkan hasil kerajinannya yang pada kenyataannya hasil bantuan orang tuanya. Anak yang tidak terlalu bagus kerajinannya seperti saya, dengan malu-malu memperlihatkan hasil kerajinannya kepada teman atau gurunya. Pihak guru sendiri seolah-olah silau dengan kehebatan hasil kerajinan anak yang orang tuanya pengrajin tersebut dan memandang sebelah mata anak yang hasil kerajinannya jelek karena hasil jerih payah sendiri.

Di sini ada sebuah pelajaran yang dilupakan pihak guru yaitu tujuan dari tugas pembuatan kerajinan tersebut. Seorang anak disuruh membuat karya kerajinan bukan hanya untuk dinilai bagus tidaknya hasil kerajinan tersbut, tapi harus dinilai sampai sejauh mana anak berusaha mencari ide-ide serta usaha mewujudkan ide orisinilnya itu yang dituangkan dalam hasil kerajinan. Bolehlah si guru menilai lebih kepada kerajinan yang dibantu orang tuanya karena si guru sendiri tidak bisa seenaknya berburuk sangka kepada anak didiknya, tapi juga si guru harus bisa menghargai kerajinan hasil olahan orisinil anak didiknya yang lain meskipun menurut kasat mata jauh dari kesan indah. Dengan demikian si anak didik bisa merasakan jerih payah dari usahanya.

Ada satu contoh lagi yang penulis alami sendiri. Ketika saya harus menggantikan wakil sekolah dalam mengikuti kontes membaca, karena wakil sekolah yang telah ditunjuk ternyata mendadak sakit. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu suka tampil karena termasuk anak pemalu. Ternyata hasil dari kontes membaca yang saya ikuti tersebut tidak masuk nominasi, kalah telak. Pada apel pagi yang dilakukan sebelum masuk kelas, kepala sekolah menyatakan penyesalannya atas hasil kontes itu, dan mengatakan kalau anak yang sudah ditunjuk sebelumnya tidak sakit mungkin akan juara. Betapa sakitnya penulis mendengar ucapan kepala sekolah tersebut. Betapa tidak, karena usaha yang saya lakukan tidak dihargainya sama sekali. Padahal untuk tampil saja saya harus berperang dengan diri sendiri dengan bersabar menghilangkan rasa malu. Di sini kepala sekolah juga lupa, bahwa bagi anak didik kontes atau perlombaan apapun tujuannya bukan juara itu sendiri, tapi untuk mendidik anak berusaha untuk mengaktualisasikan dirinya. Di sini usahanya yang harus dinilai bukan hasilnya.

Dulu setiap menjelang peringatan HUT kemerdekaan, disetiap daerah sering diselenggarakan berbagai kegiatan, baik olah raga, seni maupun bentuk lainnya. Dalam kegiatan olah raga, sepakbola anak SD antar kampung adalah yang paling menarik. Hadiahnya bisa berupa ayam, kambing atau dalam bentuk uang. Yang paling menyedihkan adalah kadang-kadang kompetisi tersebut bubar di tengah jalan karena terjadi perselisihan dan perkelahian dan kadang-kadang berkembang menjadi perkelahian antar kampung. Karena sering menjadi biang keributan akhirnya pertandingan seperti ini menjadi tidak populer.

Di mana permasalahannya? Permasalahannya ada pada sistem hadiah. Seharusnya jangan hadiah yang harus ditonjolkan. Yang harus ditonjolkan adalah sportifitas, persahabatan dan semangat juang. Kita boleh memberi hadiah tapi jangan melulu dalam bentuk materi tapi dalam bentuk penghormatan. Jadi bagi seorang anak pertandingan seperti itu adalah ajang belajar. Ajang belajar untuk menumbuhkah perjuangan untuk meraih cita-cita. Inilah sebenarnya hadiah yang paling besar. Jadi pihak yang kalah dan yang menang semua memperoleh pelajaran ini. Kalau hadiahnya dalam bentuk materi motifasinya akan lain. Seorang anak akan terdorong untuk berusaha dengan cara apapun untuk memperoleh hadiah tersebut, meskipun dengan cara yang licik. Makanya tidak aneh bila terjadi bentrokan fisik, karena semua berusaha untuk memperoleh hadiah yang disediakan panitia apapun caranya.

Permainan panjat pinang mungkin sarat dengan pelajaran, meskipun pemainnya kebanyakan dilakukan oleh orang dewasa. Di sini bukan individu yang menonjol tapi kerjasama kelompok. Setiap peserta berusaha memberikan kontribusi semaksimal mungkin supaya hadial yang tergantung di atas batang pinang terambil. Yang kuat badannya mengangkat yang kecil dan yang kecil badannya mengangkat yang lebih kecil. Semua berusaha dengan memeras pikiran bagaimana menghilangkan licin yang melekat di batang pinang. Kemudian hadiah yang didapat dibagikan dengan adil kepada semua peserta sesuai dengan besar kontribusinya. Sehingga dalam permainan panjat pinang hampir tidak pernah terjadi keributan memperebutkan hadiahnya, bahkan menjadi hiburan gratis yang sangat menarik. 

Sunday, December 21, 2008

Persaingan Ziddu dan Bizhat

Ziddu adalah penyedia free file hosting seperti mediafire, 4share, rapidshare. Tapi keunikan ziddu ini kita bisa mendapatkan uang dari setiap pengunjung yang mengdownload file yang kita simpan. Tidak besar sih cuma $0,001.

Sekarang ada penyedia hosting file yang sejenis ziddu yaitu bizhat. Keistimewaan bizhat ini ada bonus sign up sebesar $1, lumayan. Artinya pertama kali kita daftar pun sudah dapat uang $1. Mau coba daftar? Silakan klik di sini. Selain itu minimal pay out yang lebih kecil ($5, ziddu $10). Perbandingan lengkapnya bisa di lihat di bawah ini.

ZIDDU BIZHAT
  • no SignUp bonus
  • Referral bonus $0.1
  • Each Unique Download $0.001
  • Minimum PayOut $10 (PayPal)
  • Unlimited spaces
  • Maximum file size 200Mb
  • no FTP Support
  • SignUp bonus $1
  • Referral bonus $0.1
  • Each Unique Download $0.001
  • Minimum PayOut $5 (PayPal)
  • Unlimited spaces
  • Maximum file size 200Mb
  • FTP Support (Upload only)
Ziddu SignUp BizHat SignUp




Saturday, December 20, 2008

Einvest Institute: Nusantara Goes Online

Di pertemuan EI ke 6 ini, membawakan seminar satu hari dengan judul Nusantara Goes Online. Kali ini pembicaranya adalah menghadirkan perwakilan UKM dari kota Depok dan pembicara kunci Bapak M. Abduh owner dari ANIN Rumah Batik.

Bapak Sutisna, perwakilan dari UKM kota Depok yang merupakan anggota EI juga, memaparkan visi dan misi asosiasi UKM Kota Depok dan memperkenalkan beberapa produk yang dihasilkan anggotanya. Asosiasi UKM kota Depok ini sudah punya Showroom di ITC Depok. Beliau mengajak peserta untuk mengembangkan UKM supaya bisa merebut kembali pasar yang sudah terlanjur jatuh dikuasai barang dari Cina. Beliau juga mengkritik sebutan UKM ini, karena ada kata "kecil", karena siapa sih yang mau kecil terus, begitu ujarnya. Beliau lebih sreg dipanggil "pengusaha" saja.

Sedangkan M. Abduh memaparkan pentingnya kedudukan pengusaha dalam masyarakat. Karena selain bisa mengurangi pengangguran, dengan adanya pengusaha bisa terbentuk multiplayer effect. Karena kalau sebuah perusahaan terbentuk, maka bisa mendatangkan usaha-usaha terkait. Mulai dari pedagang di sekitar pabrik, bisnis kos-kosan, bisnis warteg, cuci kiloan sampai dealer motor untuk karyawan.

Menurut beliau, dengan mengutip dari pernyataan Ir. Ciputra, negara kita akan makmur kalau jumlah pengusaha di Indonesia cukup 2% dari jumlah penduduk, atau sekitar 4,8 juta orang. Sedangkan jumlah pengusaha Indonesia sekarang hanya sebesar 0,18% atau sekitar 400 ribu orang.

Sebagai praktisi pengusaha toko online (RumahBatik.com), beliau juga memaparkan keunikan dari bisnis online ini. Beberapa alasan mengapa internet marketing ini penting, diantaranya adalah:
- Bisa menjadi alat ungkit bisniss (leverage)
- Bisa menghemat cost dan investasi
- Bisa mengatasi minimnya SDM dan pemasaran
- Bisa mengatasi keterbatasan akses dan lokasi usaha
- dll
Sedangkan keuntungan dari bisnis dengan menggunakan internet ini adalah:
- Perkembangannya yang cepat
- Network yang luas
- Bisa dilakukan di rumah
- Kemudahan berkomunikasi
- Bisa menggalang kerjasama dengan pebisnis yang sejenis
- Penghematan biaya dll

Sedangkan problem dari internet marketing ini diantaranya adalah bisa menyebabkan hubungan dengan pelanggan ada jarak, mudah ditiru, banyak follower, dan citra positif atau negatif bisa mudah menyebar.

Sebagai strategi umum untuk bisnis online beliau memberikan tips:
- Gunakan nama domain yang mudah diingat
- Bangun website dengan sederhana dan mudah dimengerti
- Bangun kepercayaan pelanggan
- Update isi website secara berkala
- Promosikan dengan gencar secara online maupun offline
- Cepat bereaksi terhadap permintaan pelanggan
- Lakukan trade dan link dengan situs lain
- Daftarkan website di search engine.

Tuesday, December 16, 2008

22 Ide Bisnis Prospektif 2009 Menurut Majalah Pengusaha: Bidang Otomotif

Dalam tulisan ini saya aka menampilkan 22 ide bisnis prospektif 2009 versi majalah Pengusaha. Karena cukup panjang saya bagi berdasarkan bidang. Di tulisan pertama ini akan ditampilkan bidang otomotif.

Nama Usaha: Laris jaya Motor
Jenis Usaha: Bengkel Motor
Lokasi: Jakarta Timur
Pemilik: Herman Kosasih
Laris jaya Motor adalah suatu usaha yang bergerak di bidang penjualan jasa & suku cadang , yaitu service, spareparts, reperasi bubut, las & korter sepeda motor.

Nama Usaha: UM-1
Jenis Usaha: Salon Mobil
Lokasi: Bekasi Jabar
Pemilik: Uud Machmud
Produk perawatan UM-1 berbahan baku kelapa (nabati) sehingga aman dan ramah lingkungan serta aman bagi kendaraan. Kualitasnya sudah diakui di manca negar seperti: Malaysia, Taiwan, dan beberapa negara Eropa dan Amerika.

Nama Usaha: Berkat Motor
Jenis Usaha: Modifikasi Motor
Lokasi: Tangerang
Pemilik: Rudi Gunawan
Ada dua jenis modifikasi, yaitu mengubah performa mesin dan penampilan luar kendaraan. DI sinilayanan disediakan beberapa tingkat, modifikasi total, kaki saja atau baju saja.

Nama Usaha: Nebeng.com
Jenis Usaha: Tranportasi
Lokasi: Tangerang
Pemilik: S. Rudyanto
Nebeng.com adalah sebuah situs yang menampung siapa saja yang berminat memberi tebengan dan yang ingin menebeng. Untuk menjadi nebeng.com cukup registrasi secara online di website di atas. Salah satu bentuk layanan baru yang ditawarkan adalah Terminal Nebeng di BSD Junction, BSD.

Nama Usaha: Limo Bike
Jenis Usaha: Transportasi
Lokasi: Jakarta
Limo Bike bukan sembarang ojek. Ojeknya dilengkapi dengan helm, blanket (selimut) untuk penumpang yang memakai rok, jas hujan, dan penutup kepala sekali pakai, boks dan GPS. Metode bisnisnya berdasarkan pesanan dan daily bases. Mesli dengan tarif yang lumayan mahal, tapi terbayarkan dengan kecepatan dan kenyamanan yang diberikan.

Monday, December 15, 2008

Forum Jumat TDA: Properti (bagian 2)

Pada tulisan ini saya akan menyampaikan beberapa point yang dijelaskan oleh James Satrowijoyo pada forum Jumat TDA tgl 12 Desember kemarin.

Ada beberapa alasan mengapa kita harus mengambil kesempatan dalam bisnis properti.
1) Fluktuasi harga properti relatif kecil bila dibanding dengan fluktuasi harga saham.
2) Harga cenderung naik, meskipun kemungkinan turun juga ada.
3) Bisa mengontrol pemasukan dari hasil sewaan atau kontrakan
4) Bisa menggunakan faktor pengungkit, yaitu dengan menggunakan pinjaman Bank.
Misalnya kita punya uang 100juta bisa membeli properti dengan harga 500 juta atau lebih dengan pinjaman bank, sedangkan uang yang 100 juta dipakai sebagai DP.
5) Bisa digunakan sebagai modal bisnis, misalnya dengan melakukan refinancing
6) Orang kaya biasanya menyimpan hartanya dalam bentuk properti.
7) Dlsb.

Apa yang menyebabkan harga properti naik? Karena inflasi dan kenaikan harga tanah. Sehingga, kata beliau kalau ingin membeli rumah jangan menabung dulu baru beli rumah. Karena kalau menabung, kenaikan bunga bank akan dikalahkan oleh kenaikan inflasi plus kenaikan harga tanah. Sehingga kalau beli rumah lebih baik memakai skema KPR.

Terus, untuk berbisnis properti, kemampuan apa saja yang wajib dimiliki?
1) Kemampuan mencari properti, yaitu dengan skema 100-10-3-1. Maksudnya dari 100 list properti yang kita miliki, 10 buah kita hubungi, 3 buah yang kita tawar, 1 buah deal. Juga menurut beliau dalam mencari properti ini kita jangan tertarik pada propertinya tapi harus tertarik pada transaksinya. Artinya jangan membeli properti karena rumah tersebut bertaman cantik atau dekat dengan rumah bintang film misalnya. Tapi kita harus membeli properti karena properti tersebut bisa menguntungkan, atau malah bisa membiayai sendiri.
2) Kemampuan menilai properti.
3) Kemampuan bernegosiasi. Karena kadang-kadang harga properti sering ditentukan oleh suasana emosional, bukan harga sebenarnya. Sehingga untuk mendapatkan properti yang hot deal perlu kemampuan negosiasi. Menurut beliau juga, pada masa krisis ini adalah waktu terbaik untuk mencaro properti yang hot deal, karena supply yang banyak sedangkan pembeli sedikit sehingga kita bisa menekan harga sampai 50%nya.
4) Kemampuan mencari sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan properti ini bisa dari Bank atau non-bank.
5) Dlsb.

Di sesi akhir beliau mengiklankan seminar properti untuk 2 hari dengan harga Rp 4,5 juta. Saya sendiri tertarik dengan seminar tsb tapi itu tuh harganya yang cukup menguras kocek.
Tapi jangan khawatir beliau juga menjual ebook dengan judul "Rumahgratis". Didalam nya dijelaskan bagaimana untuk bisa mendapatkan properti tanpa uang muka, atau malahan tanpa mengeluarkan uang sama sekali, dan bahkan malahan dapat cashback. Lebih jelasnya bisa anda klik di sidebar kanan dengan gambar "Rumah gratis".

Saturday, December 13, 2008

Forum Jumat TDA Tgl 12 Des'08 : Properti

Sebenarnya sejak beberapa minggu yang lalu saya ingin menyempatkan diri ikut forum Jumat TDA, tapi karena tempatnya ada di Jakarta Pusat yang sangat jauh dari Pamulang, niat untuk ikut tertunda-tunda. Tapi untuk minggu ini, karena ada special topic mengenai Property, saya memaksakan diri untuk ikut, tentu dengan segala perjuangannya selama pergi dan pulangnya.

Pada Forum Jumat ini TDA mengundang seorang tokoh properti muda yaitu James Sastrowijoyo. Sebelum masuk pada topik beliau memberi semangat dan memaparkan tentang tata cara berbisnis.

Menurut beliau ada 4 bidang yang membuat kita menjadi kaya, yaitu bisnis, properti, saham dan Internet marketing. Luar biasanya beliau sekarang menjalankan keempat bidang di atas, sehingga katanya, sekarang penghasilan beliau sudah di atas 100 juta sebulan. Luar biasa sekali.

Kemudian beliau sharing juga bagaimana untuk menjadi kaya dengan cepat.
1) Harus menyadari keadaan sebenarnya sekarang, jangan ditutup-tutupi (kalau miskin)
2) Harus dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dan yang lebih penting harus bisa menunda kesenagan meskipun kita sudah mampu.
3) Sisihkan pendapatan minimal 10% dari penghasilan. Kalau bisa taruh di rekening penjara, yaitu rekening yang tidak bisa (tidak mudah) diambil, supaya bisa beranak pinak bunganya atau bagi hasilnya.
-4) Menggunakan kendaraan apa untuk menjadi kaya. Di sini beliau menekankan untuk bisa menggali potensi yang ada di diri kita. Beliau memberikan tips cara menggali potensi diri, yaitu setiap hari kita tulis apa yang kit miliki lalu tulis 5 model bisnis menggunakan apa yang kita punyai tersebut.

Juga beliau memberikan penjelasan tentang kesalahan orang dalam memulai bisnis, yaitu:
1) Fokus pada supply bukan pada demand. Artinya menjual lebih penting daripada memproduksi. Dalam arti kata kita harus cari dulu demandnya, setelah itu masalah supply bisa diserahkan kepada oarang lain.
2) Fokus bagaimana mengumpulkan modal, yang akhirnya tidak mulai-mulai. Bagi beliau modal adalah nomor 2 atau nomor 3, nomor 1 adalah kreatifitas. Beliau menggunakan rumus relativitas Einstein untuk menggambarkan ini:
E=mc2
E: Keberhasilan
m: modal
c : kreatifitas
Menurut rumus diatas daya dongkrak kreatifitas lebih besar.
3) Merasa diri memiliki bisnis padahal bukan. Dalam bisnis yang utama bukan orangnya tapi sistem. Artinya bisnis tsb meskipun ditinggalkan oleh ownernya tetap bisa menghasilkan.

Terakhir, definisi kaya. Menurut beliau disebut kaya apabila pendapatan besarnya enam kali pengeluaran (kegedean kali ya). Artinya belum disebut kaya bila penghasilannya 100 juta tapi pengeluarannya 90 juta. Tapi bisa disebut kaya bila penghasilannya 3 juta tapi pengeluarannya 500 ribu. Jadi definisi kaya bukan hanya ditentukan oleh besarnya penghasilan.

Lho kok masalah propertinya mana? Sabar. Tulisan selanjutnya akan dipaparkan rahasia mengenai properti.

Sunday, December 7, 2008

Pamulang dikepung Mall

Tgl 5 Desember kemarin Carrefour Ciputat sudah mulai dibuka. Letaknya sangat strategis di jalur pertemuan Ciputat, Pamulang dan jalan yang menghubungkan Pondok Cabe. Meskipun ada di wilayah kecamatan Ciputat, tapi sangat dekat sekali ke pusat wilayah Pamulang, yang beberapa bulan yang lalu telah berdiri juga Carrefour dan Pamulang Square (Giant).



Di dekat Carrofour Ciputat itu sendiri telah lama berdiri Supermarket Tiptop dan di hadapannya sudah ada pasar tradisional. Dan tidak jauh dari sana juga ada Supermarket Ramayana dan puluhan atau ratusan toko di sepanjang jalan raya Ciputat. Hal ini menandakan era persaingan bebas khususnya di bidang retail.



Apa dampak dari persaingan bebas ini terhadap masyarakat? Tentu dalam persaingan nantinya ada yang kalah dan ada yang menang. Yang jelas sedikit banyak toko-toko tradisional akan tergerus ceruknya. Apalagi di tahun-tahun ini sedang gencarnya ekspansi waralaba Indomaret dan Alfamart yang lokasinya lebih dekat dengan toko-toko tradisional. Bisa dilihat sepanjang jalan Raya Pamulang sampai Muncul tahun ini beberapa toko Indomaret dan Alfamaret telah dibuka.


Saya tidak tahu, apakah Pemda Tangerang punya aturan untuk melindungi pedagang tradisional yang padat karya dari pada melindungi pemodal besar. Misalnya aturan pembangunan Mall harus jauh dari area pasar tradisional dll. Atau malahan aturannya belum ada sehingga mumpung belum ada pembangunan Mall dihajar terus?

Saya salut dengan Bupati Kabupaten Bantul yang dengan tegas melarang keberadaan Mall di daerahnya. Terlepas dari kebijaksanaan itu baik atau buruk, yang jelas dengan adanya kebijaksanaan itu kepentingan warga yang berbisnis skala mikro minimal bisa terayomi.

Wednesday, December 3, 2008

Serbuan Produk Cina ke Jepang

Sebenarnya tulisan ini sudah tidak up to date, ditulis beberapa tahun yang lalu. Beberapa parameter sudah berubah, malahan sekarang negara kitapun menjadi "korban" serbuan produk Cina semenjak beberapa tahun yang lalu yang ketika tulisan ini saya tulis belum terjadi. Anggaplah bacaan sejarah.
--------------
Cina yang pada awal tahun ini sempat terisolir akibat wabah SARS, terus memperlihatkan perkembangan perekonomiannya. Bangkitnya ekonomi Cina akhir-akhir ini bukan hanya dikhawatirkan negara-negara Asean, juga negara maju seperti Amerika dan Jepang. Apalagi setelah bergabung sebagai anggota WTO tahun 2001 semakin mengokohkan kedudukannya.

Sekitar tahun 1991, ketika saya baru datang ke Jepang, rasanya sulit sekali menemukan produk buatan Cina, apalagi produk elektronik. Waktu itu ekonomi Jepang sedang pada puncaknya. Produk pakaian jadi untuk kualitas kelas satu didominasi oleh buatan local (jepang) dan kelas dua oleh buatan Korea, hampir tidak satupun terlihat produk Cina. Waktu itu harga-harga barang dalam negeri Jepang sangat mahal dibanding sekarang. Sulit sekali mencari baju yang berharga di bawah 1000 yen. Begitu juga produk personal komputer, dikuasai oleh produk dalam negeri bermerk NEC dan Epson yang waktu itu tidak kompatibel dengan komputer IBM. Sulit sekali mencari komputer yang berkompatibel IBM. Waktu itu teman saya banyak yang membeli langsung ke Amerika untuk memperoleh komputer kompatibel IBM seperti Gateway dan Compac. Meskipun harus membayar biaya kirim dan bea masuk , tetapi kalau dihitung masih murah dibanding dengan produk dalam negeri. Kemudian sekitar tahun 1992 produk pakaian dari negara-negara ASEAN seperti Indonesia dan Vietnam membanjiri Jepang, juga produk pakaian Cina mulai kelihatan. Waktu itu produk baju murahan dari Vietnam, Indonesia dan Cina bersaing.

Pada tahun 1993/1994 produk pakaian dan sepatu murah dari Cina mulai membanjiri Jepang mengalahkan pesaingnya dari Asean. Selain murah, produk dari Cina ini berkualitas lumayan. Di bidang elektronik, saya mulai melihat radio mini murah made in China, yang sebenarnya produk dagangan ini sudah tidak diproduksi lagi di Jepang sejak puluhan tahun yang lalu, karena digantikan oleh radio chip berukuran kartu.

Sekitar tahun 1995 terjadi kenaikan kurs Yen (Endaka) terhadap dolar. Akibatnya produk buatan Jepang menjadi tidak kompetitif. Konsekwensinya pabrik-pabrik banyak yang diungsikan ke negara Asean dan Cina untuk menekan biaya produksi. Sebagai arus baliknya, membanjirlah produk-produk elektronik merk Jepang buatan negara Asean dan Cina. Produk Jepang asli (made in Japan) dan produk Jepang buatan luar bersaing di pasaran Jepang dengan selisih harga 2000-5000 lebih murah untuk buatan luar Jepang. Waktu itu orang Jepang sendiri (termasuk saya) masih meragukan produk-produk buatan luar itu meskipun bermerk Sony atau Toshiba.

Memasuki tahun 97-an terjadi perubahan komposisi. Produk Jepang yang asli menjadi sulit dicari, baik produk elektronik apalagi pakaian. Orang Jepang sendiri sudah familiar membeli baju, jaket atau sepatu buatan Cina atau membeli MD walkman merk Sony atau Aiwa buatan Cina. Tentu harga barang-barang tersebut menjadi lebih murah dibanding tahun 91-an. Kita bisa menemukan baju jas yang berharga 10 ribu yen, padahal sebelumnya biasanya berharga di atas 30 ribu yen. Harga kamera saku yang dilengkapi zoom berharga belasan ribu yen, padahal sebelumnya 30 ribu yen keatas.

Bagaimana dengan produk pakaian yang tahun 93-an produk Asean dan Cina masih satu level ? Ternyata produk pakaian buatan Cina sudah menggantikan produk lokal maupun Korea dan produk baju buatan Asean seperti Indonesia masih tetap dilevel rendah dan jenisnya bisa dihitung dengan jari. Hal ini didorong oleh berbondong-bondongnya perusahaan pakaian Jepang memproduksi barangnya di Cina.

Memasuki tahun 2000, bukan hanya produk Jepang buatan Cina tapi produk Cina asli sudah merambah pasar Jepang. Di toko-toko elektronik sudah mulai dipajang produk elektronik bermerk Cina, terutama pada produk alat-alat elektronik sederhana seperti blender, iron, vacum cleaner dan kipas angin. Malahan Haier, produk elektronik besar Cina pada tahun 2003 ini membuka toko besar di kawasan Ginza Tokyo. Haier banyak memproduksi barang elektronik kebutuhan rumah tangga, seperti kulkas dan mesin cuci.

100 yen shop
Di tengah-tengah pasar Jepang yang lesu akibat depresi yang berkepanjangan ini, 100 yen shop adalah perkecualian. Dari tahun ke tahun pasarnya terus meningkat. Hampir di setiap kota sekarang bisa mendapatinya. Yang menjadi daya tarik 100 yen shop ini selain harga yang relatif murah menurut ukuran standard di sini, juga jenis barangnya yang sangat bervariasi sehingga orang tertarik untuk membelinya.

Cina-lah pemasok terbesar 100 yen shop ini dan sebagian kecil berasal dari negara Asean, Korea, India dan Eropa. Bisa dibayangkan berapa ribu tenaga kerja yang diserap di Cina hanya untuk memasok 100 yen shop ini.

Produk lainnya
Karena secara geografis relatif dekat, produk pertanian juga membanjiri Jepang. Bawang Bombay, jamur, rebung, semangka dan banyak lagi. Mungkin beraslah yang dipertahankan mati-matian oleh petani Jepang supaya tidak tersaingi oleh beras dari Cina. Sebenarnya petani Jepang juga mengeluh dengan adanya produk pertanian Cina ke negaranya. Pada tahun 2002 pemerintah Jepang turun tangan untuk menyelamatkan petaninya dengan membuat kebijaksanaan menaikan bea masuk. Tapi kebijaksanaan ini tidak jadi diterapkan mengingat pemerintah Cina mengancam akan meningkatkan pajak bea masuk mobil dan telepon selular dari Jepang.

Pasar mainan anak-anak juga tidak lepas dari serangan produk Cina. Apalagi perusahaan Cina sudah lama bermain di bidang ini sebagai pemasok pasar di Amerika Serikat.
Sekarang minuman teh dengan kemasan botol plastik atau kaleng membanjiri pasaran mengalahkan minuman juice. Hal ini didorong oleh asumsi bahwa teh bisa menyehatkan dan melangsingkan tubuh. Terutama teh Cina banyak sekali penggemarnya. Selain itu ramuan jamu Cina untuk pelangsing tubuh banyak digandrungi oleh wanita yang ingin kelihatan lebih langsing.
Bahkan pasar batu untuk membuat nisan makam sekalipun tidak dilewatkannya. Tempat untuk menyimpan abu keluarganya yang meninggal ini dibuat dengan menggunakan batu yang permukaannya dihaluskan. Di Jepang sendiri batu dengan ukuran besar sudah sulit diperoleh sehingga mau tidak mau harus mendatangkan dari Cina.

Pengaruh terhadap ekonomi dalam negeri Jepang.
Sekarang hampir setiap perusahaan besar di Jepang sudah mempunyai cabangnya di Cina, terutama bagian produksinya. Bisa kita lihat produk apa saja yang bermerk Jepang bila kita lihat belakangnya hampir semuanya made in Cina. Mulai dari jam tangan Casio, mini compo, TV, video, Walkman. Mungkin yang belum tersentuh adalah produk electronik super canggih seperti handycam, HDD & DVD video recorder dan kamera digital beresolusi tinggi. Bagi perusahaan Jepang sendiri tidak sulit merekrut tenaga kerja Cina yang fasih berbicara bahasa Jepang, karena setiap tahun mahasiswa dari Cina selalu membanjiri universitas-universitas di Jepang baik yang negeri maupun swasta. Di setiap universitas jumlah mahasiswa dari Cina biasanya berjumlah 50% s/d 90% dari jumlah total mahasiswa asing.

Apa akibatnya dengan berbondong-bondongnya perusahaan memindahkan pusat pruduksinya ke Cina ? Di dalam negeri Jepang terjadi kekosongan yang mengakibatkan terjadi lonjakan pengangguran di Jepang. Yang sangat terpukul adalah perusahaan menengah dan kecil yang mengandalkan orderan pembuatan komponen dari perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan sekelas ini tidak cukup mampu untuk membangun cabangnya di luar Jepang. Sebagai jalan terobosannya yaitu dengan mendatangkan tenaga kerja dari negara-negara Asean seperti Indonesia dan Amerika Latin seperti Brazil. Sekarang ribuan TKI tersebar diperusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Jepang yang biasanya berada jauh dari kota. Kalau kita jalan-jalan di kota pada hari Minggu atau hari libur sangat mudah menemukan para TKI ini. Tapi tidak sedikit TKI yang di-PHK akibat perusahaannya yang bangkrut.

Sebenarnya perusahaan-perusahaan Jepang baik yang besar, menengah atau kecil sudah berpengalaman menghadapi kesulitan. Contohnya saja ketika terjadi “Oil Shock” dua kali yang terjadi pada tahun 1973 dan 1979, yaitu ketika negara-negara Arab penghasil minyak memboikot minyaknya sebagai protes terhadap agresi negara Israel. Jepang yang pasokan energinya tergantung dari negara timur tengah ini menjadi kolaps. Tapi waktu itu perusahaan Jepang bisa menyesuaikan diri sehingga bisa melewati krisis tersebut tanpa menimbulkan gejolak yang berarti. Bahkan dengan adanya krisis energi ini perusahaan-perusahaan Jepang berhasil mengadakan penghematan energi dan membuat produk-produk irit energi, sehingga daya saing produknya meningkat. Mobil-mobil Jepang terkenal irit bahan bakar karena telah berhasil melewati masa krisis ini. Tapi untuk krisis sekarang ini sangat berkepanjangan dan tidak ada tanda-tanda ada perbaikan. Salah satu alasannya adalah permintaan pasar dalam negeri yang sudah jenuh ditambah generasi muda yang jumlahnya terus menyusut sehingga sulit menciptakan “consumption boom”, serta Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesar produk Jepang sedang mengalami stagnasi pertumbuhan ekonomi.

Cina sampai sekarang merupakan daerah infestasi yang sangat menarik bagi para penanam modal. Apalagi setelah provinsi diberi otonomi yang luas, masing-masing provinsi berlomba-lomba mempersiapkan regulasi dan infrastruktur untuk memudahkan investor asing menanamkan modalnya. Sekarang jalan toll sudah bisa menghubungkan kota-kota besar di Cina. Karena di sana tanah adalah milik negara, pemerintah Cina dengan mudah bisa membangun infrastruktur untuk menopang pertumbuhan industri ini. Di Cina luas dan jumlah penduduk sebuah provinsi bisa menyamai luas dan jumlah penduduk sebuah negara. Sehingga persaingan antara propinsi di Cina menyamai persaingan antar negara. Selain karena kemudahannya dan tenaga kerja murah yang mudah didapat juga kondisi politik dan keamanan di dalam negeri yang kondusif. Bahan baku dan komponen pendukung yang mudah didapat memudahkan pihak industri menjalankan usahanya.

Lain dengan Korea dan Taiwan, meskipun kedua negara ini lebih dahulu masuk dalam era industri, skalanya tidak sebesar Cina sekarang. Perusahaan Korea masih banyak mengimport komponen berpresisis tinggi dari Jepang. Tapi di negara Cina, dari industri yang memproduksi tekstil, perabot rumah tangga, kendaraan sampai industri semi konduktor sudah ada. Akankah terulang kembali sejarah beberapa abad yang lalu ketika kebudayaan Cina masuk ke Jepang membawa huruf kanji, seni keramik dan agama Budha? Masih harus kita lihat perkembangan selanjutnya.